Langsung ke konten utama

POSYANDU

Pos pelayanan terpadu atau yang biasa di singkat posyandu desa geneng merupakan salah satu elemen yang sangat penting bagi perkembangan Desa geneng. terdapat 5 kelompok posyandu yang terbagi dalam 4 dusun, yakni "Sejahtera" dusun Sobo, "Anggrek" dusun Buling, "Srikandi" dusun Geneng, "Anugrah"  dan "Ceria" dusun Ngelo.
kelompok ini memiliki kegiatan rutin setiap bulannya. kegiatan ini diadakan disetiap dusun masing-masing. kegiatan pembinaan keluarga dan penyuluhan terhadap perkembangan anak bawah lima tahun (balita) menjadi kegiatan rutin posyandu desa Geneng.
Srikandi dusun geneng misalnya, melakukan kegiatan rutin setiap tanggal 19 pada setiap bulannya. kegiatan ini dilakukan di balai desa Geneng, yang notabene nya menjadi sentra kegiatan desa Geneng. kegiatan rutin yang di mulai pukul 08.00 dan selesai pukul 11.00 ini, di lakukan dengan agenda pembinaan ibu hamil, penyuluhan keluarga yang memiliki balita, pemberian perbaikan gizi.
kegiatan dalam kelompok lainnya dilakukan hari berikutnya, dan dengan agenda yang sama. misalnya saja kelompok sejahtera dusun Sobo melakukan kegiatan tersebut pada tanggal 25 setiap bulannya.
diharapkan dengan kegiatan ini, tidak ada kasus gizi buruk maupun busung lapar yang menimpa warga desa Geneng. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TENTANG GENENG : kondisi sosial dan keagamaan

Bidang Agama Bidang Kemasyarakatan (a)   Tempat Peribadatan 1)     Terdapat 11 Masjid    di desa Geneng 2)     Dan terdapat 2 Mushola di desa Geneng (b)   Telah terbentuk pengurus Masjid se Desa Geneng demi kelancaran ibadah dan saling tukar pengetahuan dibidang Agama, menjalin persatuan dan kesatuan umat baragama dan juga antara Pemerintah. Dan Sampai sekarang masih berjalan cukup baik. Berikut data Ta’mir Masjid se-Desa Geneng : (1)   Ta’mir Masijd Al-Barokah Banaran                      : Kasdi (2)   Ta,mir Masjid Al-Fatah Dali                                   : Warno (3)   Ta’mir Masjid Al-Hidayah Geneng    ...

MBAH SADIMAN, pahlawan tanpa senapan

Usianya memang sudah tidak muda lagi. Dengan rambut yang telah memutih dan keriput perlahan muncul di wajahnya itu justru semangat terus muncul layaknya kaum muda. Buktinya sosok itu telah dinobatkan menjadi aktivis peduli lingkungan. Adalah Mbah Sadiman. Hanya warga biasa yang tinggal di Dusun Dali, Desa Geneng Kecamatan Bulukerto, Wonogiri. Bahkan rumahnya hanya seluas 9x6 meter beralaskan tanah dan dinding tanpa polesan cat. Dia dan sang istri menghidupi diri sebagai petani penggarap lahan tumpangsari di areal Perhutani. Namun yang istimewa dari Mbah Sadiman adalah dedikasinya kepada lingkungan. Bertahun-tahun bekerja sendiri menghijaukan Bukit Gendol dan Bukit Ampyangan yang merupakan lereng Gunung lawu sisi tenggara dengan biaya sendiri. Lahan itu merupakan milik negara yang hasilnya pasti tak akan dinikmatinya, tapi itu justru impiannya sedari kecil. Mbah Sadiman dan hasil tanamannya Tekad menghijaukan bukit itu bermula ketika dia menyaksikan penebangan kayu ...

MANTENAN

P ada bulan " ruwah " atau bulan sya'ban di jawa sering daijadikan bulan untuk menggelar acara pernikahan. hal ini di dasari untuk menyambut bulan ramadhan saling bersilaturohim, dan menambah "paseduluran". begitupun yang terjadi di Desa Geneng Bulukerto Wonogiri, pada bulan ini (ruwah) bahkan ada 7 tempat atau 7 orang yang menyelenggarakan pernikahan. di balik itu perlu kita tahu tata cara pernikahan dalam adat jawa. yakni: TAHAP 1 (PEMBICARAAN) dalam tahap ini juga ada beberapa tahapan yang dilakukan, antara lain: a. Congkog Seorang perwakilan diutus untuk menanyakan dan mencari informasi tentang kondisi dan situasi calon besan yang putrinya akan dilamar. Tugas wali yang utama yaitu menanyakan status calon mempelai wanita, apakah masih sendiri atau telah ada pihak yang mengikat. b. Salar Jawaban pada acara Congkog akan ditanyakan pada acara Salar yang diselenggarakan oleh seorang wali, baik oleh wali yang pertama atau orang lain. c. Non...