Pada bulan "ruwah" atau bulan sya'ban di jawa sering daijadikan bulan untuk menggelar acara pernikahan. hal ini di dasari untuk menyambut bulan ramadhan saling bersilaturohim, dan menambah "paseduluran". begitupun yang terjadi di Desa Geneng Bulukerto Wonogiri, pada bulan ini (ruwah) bahkan ada 7 tempat atau 7 orang yang menyelenggarakan pernikahan.
di balik itu perlu kita tahu tata cara pernikahan dalam adat jawa. yakni:
TAHAP 1 (PEMBICARAAN)
dalam tahap ini juga ada beberapa tahapan yang dilakukan, antara lain:
a. Congkog
Seorang perwakilan
diutus untuk menanyakan dan mencari informasi tentang kondisi dan situasi calon
besan yang putrinya akan dilamar. Tugas wali yang utama yaitu menanyakan status
calon mempelai wanita, apakah masih sendiri atau telah ada pihak yang mengikat.
b. Salar
Jawaban pada acara
Congkog akan ditanyakan pada acara Salar yang diselenggarakan oleh seorang
wali, baik oleh wali yang pertama atau orang lain.
c. Nontoni
Setelah lampu hijau
diberikan oleh calon besan kepada calon mempelai pria, maka orang tua, keluarga
besar beserta calon mempelai pria berkunjung ke rumah calon mempelai wanita
untuk saling “dipertontonkan”.
Dalam acara ini orang
tua bisa melihat kepribadian, fisik, raut muka, gerak-gerik dan hal lainnya
dari si calon menantunya.
d. Nglamar
Utusan dari orang tua
calon mempelai pria datang melamar pada hari yang sudah disepakati. Biasanya
sekaligus menentukan waktu hari pernikahan dan kapan dilaksanakan rangkaian
upacara pernikahan.
TAHAP 2 (PROSESI KESAKSIAN)
Setelah melalui prosesi pembicaraan, selanjutnya
dilaksanakanlah peneguhan pembicaraan yang disaksikan pihak ketiga, seperti
kerabat, tetangga atau sesepuh.
a. Srah-srahan
Penyerahan seperangkat perlengkapan sarana untuk
melancarkan penyelenggaraan acara sampai acara selesai dengan barang-barang
yang masing-masing mempunyai arti dan makna mendalam diluar dari materinya
sendiri, yakni berupa cincin, seperangkat pakaian wanita, perhiasan, makanan
tradisional, daun sirih , buah-buahan dan uang.
Peningsetan
Lambang kuatnya ikatan pembicaraan untuk mewujudkan dua kesatuan ditandai
dengan tukar cincin oleh kedua calon pengantin.
Asok Tukon
Penyerahan dana berupa sejumlah uang untuk membantu meringankan keluarga
mempelai wanita.
Paseksen
Proses permohonan doa restu dan yang menjadi saksi dalam acara ini adalah
mereka yang hadir. Selain itu, juga ada beberapa pihak yang ditunjuk
menjadi saksi secara khusus yang mendapat ucapan terima kasih yang
dinamakan Tembaga Miring (berupa uang dari pihak calon besan).
Gethok Dina
Penentuan hari ijab kabul atau akad nikah dan resepsi pernikahan. Biasanya
melibatkan seseorang yang ahli dalam memperhitungkan hari, tanggal dan
bulan yang baik atau kesepakatan dari kedua keluarga pengantin saja.
Tahap 3 (Prosesi Siaga)
Pembentukan panitia dan pelaksana kegiatan yang
melibatkan para sesepuh atau sanak saudara.
a. Sedhahan
Mencakup pembuatan sampai pembagian surat undangan
pernikahan.
b. Kumbakarnan
Pertemuan untuk membentuk panitia pesta pernikahan
dengan mengundang sanak saudara, keluarga, tetangga dan kenalan. Termasuk
membicarakan rincian program kerja untuk panitia dan para pelaksananya.
c. Jenggolan atau Jonggolan
Calon pengantin melapor ke KUA. Tata cara ini
sering disebut tandhakanatau tandhan, yang
mempunyai arti memberitahu dan melaporkan kepada pihak kantor pencatatan sipil
bahwa akan ada hajatan pernikahan yang dilanjutkan dengan pembekalan
pernikahan.
Tahap 4 (Prosesi Upacara)
Biasanya
sehari sebelum acara pesta pernikahan, pintu gerbang dari rumah orang tua
wanita dihias dengan Tarub (dekorasi tumbuhan), terdiri dari pohon
pisang, buah pisang, buah kelapa, tebu dan daun beringin yang mempunyai makna
agar pasangan mempelai hidup baik dan bahagia dimana saja.
Pasangan
mempelai saling cinta satu sama lain dan akan merawat keluarga mereka. Dekorasi
pernikahan lainnya yang disiapkan adalah kembang mayang, yakni suatu karangan
bunga yang terdiri dari sebatang pohon pisang dan daun pohon kelapa.
a. Pasang Tratag dan Tarub
Tanda resmi bahwa akan ada hajatan mantu kepada
masyarakat. Tarubberarti hiasan dari janur kuning atau daun
kelapa muda yang disuwir-suwir (disobek-sobek) dan dipasang di sisi tratagdan
ditempelkan pada pintu gerbang tempat resepsi acara agar terlihat meriah. Jika ingin dilengkapi, boleh dilanjutkan
dengan uba rambe selamatan dengan sajian makanan nasi uduk,
nasi asahan, nasi golong, apem dan kolak ketan.
b. Kembar Mayang
Sering disebut Sekar Kalpataru Dewandaru,
sebagai lambang kebahagiaan dan keselamatan. Benda ini biasa menghiasi panti
atau asasana wiwarayang dipakai dalam acara panebusingkembar mayangdan upacara adat panggih. Jika acara telah selesai, kembar mayang
akan dibuang di perempatan jalan, sungai atau laut agar kedua pengantin selalu
ingat asal muasalnya.
c. Pasang Tuwuhan (Pasren)
Tuwuhan
atau tumbuh-tumbuhan sebagai lambang isi alam semesta dan mempunyai arti
tersendiri dalam budaya jawa dipasang di pintu masuk tempat duduk pengantin
atau tempat pernikahan.
d. Siraman
Upacara Siraman mengandung makna memandikan calon
mempelai yang disertai dengan niat membersihkan diri agar menjadi bersih dan
suci lahir dan batin. Urutan
tahapannya yaitu calon pengantin memohon doa restu kepada kedua orangtuanya,
kemudian mereka (calon pengantin pria dan wanita) duduk di tikar pandan, lalu
disiram oleh pinisepuh, orang tua dan orang lain yang telah
ditunjuk. Terakhir, calon pengantin disiram air kendi oleh
ibu bapaknya sambil berkata “Niat Ingsun ora mecah kendi nanging mecah
pamore anakku wadon” dan kendi kosongnya dipecahkan ke lantai.
e. Adol Dhawet (Jual dawet)
Setelah acara siraman, dilaksanakan acara jual
dawet. Penjualnya adalah ibu calon mempelai wanita yang dipayungi oleh
ayah calon mempelai wanita. Pembelinya yaitu para tamu yang hadir, yang
menggunakan pecahan genting sebagai uang.
f. Paes
Upacara menghilangkan rambut halus yang tumbuh di
sekitar dahi agar tampak bersih dan wajah calon pengantin bercahaya, lalu
merias wajahnya. Paes sendiri melambangkan harapan kedudukan yang luhur diapit
lambing ibu bapak dan keturunan.
g. Midodareni
Upacara adat Midodaren berarti menjadikan sang
mempelai wanita secantik Dewi Widodari. Orang tua mempelai wanita akan
memberinya makan untuk terakhir kalinya, karena mulai besok ia akan menjadi
tanggung jawab sang suami.
h. Selametan
Berdoa bersama untuk memohon berkah keselamatan
menyongsong pelaksanaan ijab kabul atau akad nikah.
i.
Nyantri atau Nyatrik
Upacara penyerahan dan penerimaan dengan ditandai
datangnya calon mempelai pria berserta pengiringnya. Dalam prosesi acara pernikahan ini calon mempelai
pria mohon diijabkan, atau jika acara ijab diadakan besok, kesempatan ini
dimanfaatkan sebagai pertemuan perkenalan dengan sanak saudara terdekat di
tempat penganttn pria. Jika ada kakak wanita yang dilangkahi, acara
penting lainnya yakni pemberian restu dan hadiah yang disesuaikan kemampuan
pengantin dalam Plangkahan.
Tahap 5 (Prosesi Puncak dari Rangkaian Upacara dan Merupakan
Inti Resepsi)
a.
Upacara Ijab Qobul
Sebagai prosesi pertama pada puncak resepsi ini
adalah pelaksanaan ijab qobul yang melibatkan pihak penghulu dari KUA. Setelah
acara ini berjalan dengan lancar dan sah, maka kedua pengantin telah resmi
menjadi sepasang suami istri.
b. Upacara Panggih
Setelah upacara ijab qobul selesai, selanjutnya
dilanjutkan dengan upacara panggih yang meliputi: • Liron kembar mayang atau saling
menukar kembang mayang dengan arti dan tujuan bersatunya cipta, rasa dan karsa
demi kebahagiaan dan keselamatan. • Gantal atau lempar sirih dengan
harapan semoga semua godaan hilang terkena lemparan tersebut. • Ngidak endhog atau mempelai pria
menginjak telur ayam lalu dibersihkan atau dicuci kakinya oleh mempelai wanita
sebagai lambang seksual kedua pengantin telah pecah pamornya. • Minum air degan (air buah kelapa) yang menjadi
simbol air hidup, air suci, air mani dan dilanjutkan dengan di-kepyok
bunga warna-warni dengan harapan keluarga mereka bisa berkembang
segala-segalanya dan bahagia lahir batin. • Masuk ke pasangan mempunyai arti pengantin
menjadi pasangan hidup siap berkarya melaksanakan kewajiban.• Sindur yakni
menyampirkan kain (sindur) ke pundak mempelai dan menuntun mempelai pengantin
ke kursi pelaminan dengan harapan keduanya pantang menyerah dan siap menghadapi
segala tantangan hidup. Setelah upacara panggih, kedua pengantin diantar
duduk di sasana riengga. Setelah itu, acara pun dilanjutkan. • Timbangan atau kedua mempelai duduk di
pangkuan ayah mempelai wanita sebagai lambang sang ayah mengukur keseimbangan
masing-masing mempelai. • Kacar-kucur dilaksanakan
dengan cara mempelai pria mengucurkan penghasilan kepada mempelai wanita berupa
uang receh beserta kelengkapannya. Lambang bahwa kaum pria bertanggung jawab
memberi nafkah kepada keluarga. • Dulangan atau kedua pengantin saling
menyuapi. Mengandung kiasan laku perpaduan kasih pasangan pria dan wanita
(simbol seksual). Ada juga yang memaknai lain, yakni tutur adilinuwih
(seribu nasihat yang adiluhung) disimbolkan dengan sembilan tumpeng.
c. Upacara Babak Kawah
Upacara ini khusus untuk keluarga yang baru
pertama kali hajatan mantu putri sulung. Ditandai dengan membagi harta benda
seperti uang receh, umbi-umbian, beras kuning dan lainnya.
d. Tumplek Punjen
Numplak
artinya menumpahkan, punjen artinya berbeda beban di atas bahu. Makna
dari Tumplek Punjen yakni telah lepas semua darma orang tua kepada anak. Tata
cara ini dilakukan bagi orang yang tidak akan bermenantu lagi atau semua
anaknya telah menikah.
e. Sungkeman
Sebagai ungkapan bakti kepada orang tua serta
memohon doa restu.
f. Kirab
Istilah yang digunakan untuk menggambarkan saat
pengantin berdua meninggalkan tempat duduknya untuk berganti pakaian.
hapan ini intinya mencakup tahap pembicaraan pertama hingga acara melamar.
a. Congkog
Seorang perwakilan diutus untuk menanyakan dan mencari informasi
tentang kondisi dan situasi calon besan yang putrinya akan dilamar.
Tugas wali yang utama yaitu menanyakan status calon mempelai wanita,
apakah masih sendiri atau telah ada pihak yang mengikat.
b. Salar
Jawaban pada acara Congkog akan ditanyakan pada acara Salar yang
diselenggarakan oleh seorang wali, baik oleh wali yang pertama atau
orang lain.
c. Nontoni
Setelah lampu hijau diberikan oleh calon besan kepada calon mempelai
pria, maka orang tua, keluarga besar beserta calon mempelai pria
berkunjung ke rumah calon mempelai wanita untuk saling “dipertontonkan”.
Dalam acara ini orang tua bisa melihat kepribadian, fisik, raut muka, gerak-gerik dan hal lainnya dari si calon menantunya.
d. Nglamar
Utusan dari orang tua calon mempelai pria datang melamar pada hari
yang sudah disepakati. Biasanya sekaligus menentukan waktu hari
pernikahan dan kapan dilaksanakan rangkaian upacara pernikahan.
hapan ini intinya mencakup tahap pembicaraan pertama hingga acara melamar.
a. Congkog
Seorang perwakilan diutus untuk menanyakan dan mencari informasi
tentang kondisi dan situasi calon besan yang putrinya akan dilamar.
Tugas wali yang utama yaitu menanyakan status calon mempelai wanita,
apakah masih sendiri atau telah ada pihak yang mengikat.
b. Salar
Jawaban pada acara Congkog akan ditanyakan pada acara Salar yang
diselenggarakan oleh seorang wali, baik oleh wali yang pertama atau
orang lain.
c. Nontoni
Setelah lampu hijau diberikan oleh calon besan kepada calon mempelai
pria, maka orang tua, keluarga besar beserta calon mempelai pria
berkunjung ke rumah calon mempelai wanita untuk saling “dipertontonkan”.
Dalam acara ini orang tua bisa melihat kepribadian, fisik, raut muka, gerak-gerik dan hal lainnya dari si calon menantunya.
d. Nglamar
Utusan dari orang tua calon mempelai pria datang melamar pada hari
yang sudah disepakati. Biasanya sekaligus menentukan waktu hari
pernikahan dan kapan dilaksanakan rangkaian upacara pernikahan.
hapan ini intinya mencakup tahap pembicaraan pertama hingga acara melamar.
a. Congkog
Seorang perwakilan diutus untuk menanyakan dan mencari informasi
tentang kondisi dan situasi calon besan yang putrinya akan dilamar.
Tugas wali yang utama yaitu menanyakan status calon mempelai wanita,
apakah masih sendiri atau telah ada pihak yang mengikat.
b. Salar
Jawaban pada acara Congkog akan ditanyakan pada acara Salar yang
diselenggarakan oleh seorang wali, baik oleh wali yang pertama atau
orang lain.
c. Nontoni
Setelah lampu hijau diberikan oleh calon besan kepada calon mempelai
pria, maka orang tua, keluarga besar beserta calon mempelai pria
berkunjung ke rumah calon mempelai wanita untuk saling “dipertontonkan”.
Dalam acara ini orang tua bisa melihat kepribadian, fisik, raut muka, gerak-gerik dan hal lainnya dari si calon menantunya.
d. Nglamar
Utusan dari orang tua calon mempelai pria datang melamar pada hari
yang sudah disepakati. Biasanya sekaligus menentukan waktu hari
pernikahan dan kapan dilaksanakan rangkaian upacara pernikahan.
Bidang Agama Bidang Kemasyarakatan (a) Tempat Peribadatan 1) Terdapat 11 Masjid di desa Geneng 2) Dan terdapat 2 Mushola di desa Geneng (b) Telah terbentuk pengurus Masjid se Desa Geneng demi kelancaran ibadah dan saling tukar pengetahuan dibidang Agama, menjalin persatuan dan kesatuan umat baragama dan juga antara Pemerintah. Dan Sampai sekarang masih berjalan cukup baik. Berikut data Ta’mir Masjid se-Desa Geneng : (1) Ta’mir Masijd Al-Barokah Banaran : Kasdi (2) Ta,mir Masjid Al-Fatah Dali : Warno (3) Ta’mir Masjid Al-Hidayah Geneng ...
Usianya memang sudah tidak muda lagi. Dengan rambut yang telah memutih dan keriput perlahan muncul di wajahnya itu justru semangat terus muncul layaknya kaum muda. Buktinya sosok itu telah dinobatkan menjadi aktivis peduli lingkungan. Adalah Mbah Sadiman. Hanya warga biasa yang tinggal di Dusun Dali, Desa Geneng Kecamatan Bulukerto, Wonogiri. Bahkan rumahnya hanya seluas 9x6 meter beralaskan tanah dan dinding tanpa polesan cat. Dia dan sang istri menghidupi diri sebagai petani penggarap lahan tumpangsari di areal Perhutani. Namun yang istimewa dari Mbah Sadiman adalah dedikasinya kepada lingkungan. Bertahun-tahun bekerja sendiri menghijaukan Bukit Gendol dan Bukit Ampyangan yang merupakan lereng Gunung lawu sisi tenggara dengan biaya sendiri. Lahan itu merupakan milik negara yang hasilnya pasti tak akan dinikmatinya, tapi itu justru impiannya sedari kecil. Mbah Sadiman dan hasil tanamannya Tekad menghijaukan bukit itu bermula ketika dia menyaksikan penebangan kayu ...
Komentar
Posting Komentar