Langsung ke konten utama

TENTANG GENENG : kondisi sosial dan keagamaan



Bidang Agama Bidang Kemasyarakatan
(a)  Tempat Peribadatan
1)    Terdapat 11 Masjid   di desa Geneng
2)    Dan terdapat 2 Mushola di desa Geneng
(b)  Telah terbentuk pengurus Masjid se Desa Geneng demi kelancaran ibadah dan saling tukar pengetahuan dibidang Agama, menjalin persatuan dan kesatuan umat baragama dan juga antara Pemerintah. Dan Sampai sekarang masih berjalan cukup baik. Berikut data Ta’mir Masjid se-Desa Geneng :
(1)  Ta’mir Masijd Al-Barokah Banaran                     : Kasdi
(2)  Ta,mir Masjid Al-Fatah Dali                                  : Warno
(3)  Ta’mir Masjid Al-Hidayah Geneng                      : Wiratno,S.Pd
(4)  Ta’mir Masjid Al-Barokah Galih                           : Sakimo
(5)  Ta’mir Masjid Al-Iklas Buling                               : Setu
(6)  Ta’mir Masjid Baiturrohim Ngembar                   : Sugeng
(7)  Ta’mir Masjid Al-Mukmin Nawit                           : Sukino
(8)  Ta’mir Masjid At-Taqwa Sobo                              : Kardi
(9)  Ta’mir Masjid Fatqul Mukmin Panthuk              : Seno
(10)   Ta’mir Masjid Nurul Fallah Simbatan                 : M.Tohari
(11)   Ta’mir Masjid Al-Muklisin Kenthing                    : Karjan
(12)   Mushola Nurul huda Golo                                               : Bibit
(13)   Mushola Al-Amin Mlokokerep                             : Katno
(c)  Pengembangan TPQ dibeberapa Masjid dan Mushola
Sampai sekarang masih berjalan baik di beberapa Masjid dan Langgar, hal tesebut sebagai wadah untuk menanamkan Agama sejak usia dini pada anak-anak, dan sebagai muatan loka pendidikan non formal yang melatih agar anak-anak nantinya bisa diharapkan menjadi terampil berilmu serta mempunyai akhlak yang mulia.
(d)  Dana bantuan sosial untuk lansia miskin, meninggal dunia, sakit ofnam, sudah dilaksanakan umbruk masyarakat di masing – masing Rukun Tetangga (RT) yang besarnya bervariasi.
(e)  Jumlah KK yang dinding rumahnya belum permanen : 37 KK.
(f)   Jumlah KK miskin : 202 KK terdiri dari KK Miskin dan Miskin sekali. KK miskin sekali dan KK miskin yang mendapat jatah Beras Raskin sebanyak 202 KK Miskin dan Miskin sekali setiap bulan. Total penerimaan Raskin dalam tahun 2013 sebanyak 39,390 Kg yang pembagiannya untuk KK miskin sekali 15 Kg Per KK dan 15 Kg per KK miskin. Pembagian Beras Raskin di Desa Geneng dilaksanakan dengan cara musyawarah dan dituangakan dalam berita acara. Dengan demikian pembagian beras tersebut tepat sesuai peraturan yang ada yaitu 15 Kg per KK Miskin dan Miskin sekali.  

 Bidang pendidikan dan budaya
a)    Memberi pengarahan/ pembinaan kepada masyarakat untuk menyekolahkan putra-putrinya minimal wajib belajar 9 tahun sesuai wajib belajar yang dicanangkan pemerintah, bahkan apabila memungkinkan untuk lebih lanjut.
b)    Melestarikan seni budaya, antara lain:
1)    Seni karawitan/ gamelan
2)    Seni rebbana
3)    Campursari
4)    Hadroh/ terbangan
5)    Reyog
6)    Penghidupan budaya ketimuran: misalnya, layat-sonjo-jagong dengan memakai pakaian yang sopan dan rapi, ini sebagai bentuk menjaga kearifan lokal budaya Nusantara.
c)    Memacu pengembangan karang taruna, pemuda dan olah raga.

 Bidang organisasi kemasyarakatan dan lembaga kemasyarakatan desa
Telah membentuk lembaga-lembaga kemasyarakatan berdasarkan perda kabupaten wonogiri nomor 6 tahun 2002 tentang pembentukan lembaga kemasyarakatan antara lain:
a)    TP.PKK (tim penggerak pemberdayaan kesejahteraan keluarga), keputusan desa geneng nomor: 21 tahun 2014.
b)    LPM (lembaga pemberdayaan masyarakat) keputusan desa geneng nomor: 141/02/2009
c)    RT (rukun tetangga) keputusan desa geneng nomor : 141/01/2009
d)    RW (rukun warga) keputusan desa geneng nomor : 141/03/2009
Lembaga tersebut untuk membantu pelaksanaan pemerintah desa sesuai dengan bidangnya masing-masing. Bagi LPM, membantu pemerintah dibidang perencanaan, pelaksanaan pembangunan desa. Bagi TP.PKK membantu pemerintah dibidang peningkatan kesejahteraan keluarga dan masyarakat dalam bidang pangan, sandang, papan, pendidikan anak dan kesejahteraan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MBAH SADIMAN, pahlawan tanpa senapan

Usianya memang sudah tidak muda lagi. Dengan rambut yang telah memutih dan keriput perlahan muncul di wajahnya itu justru semangat terus muncul layaknya kaum muda. Buktinya sosok itu telah dinobatkan menjadi aktivis peduli lingkungan. Adalah Mbah Sadiman. Hanya warga biasa yang tinggal di Dusun Dali, Desa Geneng Kecamatan Bulukerto, Wonogiri. Bahkan rumahnya hanya seluas 9x6 meter beralaskan tanah dan dinding tanpa polesan cat. Dia dan sang istri menghidupi diri sebagai petani penggarap lahan tumpangsari di areal Perhutani. Namun yang istimewa dari Mbah Sadiman adalah dedikasinya kepada lingkungan. Bertahun-tahun bekerja sendiri menghijaukan Bukit Gendol dan Bukit Ampyangan yang merupakan lereng Gunung lawu sisi tenggara dengan biaya sendiri. Lahan itu merupakan milik negara yang hasilnya pasti tak akan dinikmatinya, tapi itu justru impiannya sedari kecil. Mbah Sadiman dan hasil tanamannya Tekad menghijaukan bukit itu bermula ketika dia menyaksikan penebangan kayu ...

MANTENAN

P ada bulan " ruwah " atau bulan sya'ban di jawa sering daijadikan bulan untuk menggelar acara pernikahan. hal ini di dasari untuk menyambut bulan ramadhan saling bersilaturohim, dan menambah "paseduluran". begitupun yang terjadi di Desa Geneng Bulukerto Wonogiri, pada bulan ini (ruwah) bahkan ada 7 tempat atau 7 orang yang menyelenggarakan pernikahan. di balik itu perlu kita tahu tata cara pernikahan dalam adat jawa. yakni: TAHAP 1 (PEMBICARAAN) dalam tahap ini juga ada beberapa tahapan yang dilakukan, antara lain: a. Congkog Seorang perwakilan diutus untuk menanyakan dan mencari informasi tentang kondisi dan situasi calon besan yang putrinya akan dilamar. Tugas wali yang utama yaitu menanyakan status calon mempelai wanita, apakah masih sendiri atau telah ada pihak yang mengikat. b. Salar Jawaban pada acara Congkog akan ditanyakan pada acara Salar yang diselenggarakan oleh seorang wali, baik oleh wali yang pertama atau orang lain. c. Non...