Langsung ke konten utama

GENENG AMAN

Desa Geneng yang berada 4 km arah utara kecamatan Bulukerto, memiliki penduduk sebanyak 4123 jiwa. 

Dengan penduduk sebanyak itu, maka biasanya tak menutup kemungkinan akan terjadi kerusuhan atau ketidak stabilan keamanan masyarakat yang di karenakan kecemburuan atau konflik lainnya, tapi lain halnya dengan desa Geneng. Desa yang berada tepat di sebelah selatan desa Conto ini termasuk kawasan yang tertib dan aman, tanpa konflik serius.

ada beberapa hal yang mendasari hal tersebut, yakni :

1. lembaga keamanan 

ada lembaga keamanan desa, yaitu linmas (perlindungan masyarakat) atau yang biasa di panggil hansip (pertahanan sipil). lembaga ini di ambil dari segenap unsur masyarakat di Desa Geneng. selain hansip, terdapat babinsa dari unsur koramil bulukerto, yakni Bp. Suparno. juga ada babinkamtibmas dari unsur kepolisian bulukerto, yakni Bp. Sardi.

ada pula beberapa  kelompok keamanan masyarakat, antara lain Banser NU, pencak silat Setia Hati Terate, dan pula dengan dibentuknya poskamling di setiap RT menambah keamanan Desa. 

2. tingginya nilai persaudaraan

Desa Geneng memiliki masyarakat yang kompleks, sehingga kesadaran sosial dan rasa persaudaraan antar warga masih amat terjaga. hal ini terbukti dengan adanya gotong royong, kerja bakti, dan kegiatan lainnya masih kental terasa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TENTANG GENENG : kondisi sosial dan keagamaan

Bidang Agama Bidang Kemasyarakatan (a)   Tempat Peribadatan 1)     Terdapat 11 Masjid    di desa Geneng 2)     Dan terdapat 2 Mushola di desa Geneng (b)   Telah terbentuk pengurus Masjid se Desa Geneng demi kelancaran ibadah dan saling tukar pengetahuan dibidang Agama, menjalin persatuan dan kesatuan umat baragama dan juga antara Pemerintah. Dan Sampai sekarang masih berjalan cukup baik. Berikut data Ta’mir Masjid se-Desa Geneng : (1)   Ta’mir Masijd Al-Barokah Banaran                      : Kasdi (2)   Ta,mir Masjid Al-Fatah Dali                                   : Warno (3)   Ta’mir Masjid Al-Hidayah Geneng    ...

MBAH SADIMAN, pahlawan tanpa senapan

Usianya memang sudah tidak muda lagi. Dengan rambut yang telah memutih dan keriput perlahan muncul di wajahnya itu justru semangat terus muncul layaknya kaum muda. Buktinya sosok itu telah dinobatkan menjadi aktivis peduli lingkungan. Adalah Mbah Sadiman. Hanya warga biasa yang tinggal di Dusun Dali, Desa Geneng Kecamatan Bulukerto, Wonogiri. Bahkan rumahnya hanya seluas 9x6 meter beralaskan tanah dan dinding tanpa polesan cat. Dia dan sang istri menghidupi diri sebagai petani penggarap lahan tumpangsari di areal Perhutani. Namun yang istimewa dari Mbah Sadiman adalah dedikasinya kepada lingkungan. Bertahun-tahun bekerja sendiri menghijaukan Bukit Gendol dan Bukit Ampyangan yang merupakan lereng Gunung lawu sisi tenggara dengan biaya sendiri. Lahan itu merupakan milik negara yang hasilnya pasti tak akan dinikmatinya, tapi itu justru impiannya sedari kecil. Mbah Sadiman dan hasil tanamannya Tekad menghijaukan bukit itu bermula ketika dia menyaksikan penebangan kayu ...

MANTENAN

P ada bulan " ruwah " atau bulan sya'ban di jawa sering daijadikan bulan untuk menggelar acara pernikahan. hal ini di dasari untuk menyambut bulan ramadhan saling bersilaturohim, dan menambah "paseduluran". begitupun yang terjadi di Desa Geneng Bulukerto Wonogiri, pada bulan ini (ruwah) bahkan ada 7 tempat atau 7 orang yang menyelenggarakan pernikahan. di balik itu perlu kita tahu tata cara pernikahan dalam adat jawa. yakni: TAHAP 1 (PEMBICARAAN) dalam tahap ini juga ada beberapa tahapan yang dilakukan, antara lain: a. Congkog Seorang perwakilan diutus untuk menanyakan dan mencari informasi tentang kondisi dan situasi calon besan yang putrinya akan dilamar. Tugas wali yang utama yaitu menanyakan status calon mempelai wanita, apakah masih sendiri atau telah ada pihak yang mengikat. b. Salar Jawaban pada acara Congkog akan ditanyakan pada acara Salar yang diselenggarakan oleh seorang wali, baik oleh wali yang pertama atau orang lain. c. Non...